Workshop Persiapan Projek Based Learning di SMK Muhammadiyah 2 Muntilan: Fokus pada Identifikasi Produk dan Perencanaan Pembelajaran

Magelang – SMK Muhammadiyah 2 Muntilan selenggarakan workshop persiapan proyek based learning yang diikuti oleh para guru dan tenaga kependidikan (11-12). Projek Based Learning (PBL) adalah metode pembelajaran di mana siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek yang autentik dan bermakna. Dalam PBL, siswa tidak hanya mempelajari materi secara terpisah, tetapi juga menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk menyelesaikan masalah nyata.

Workshop tersebut dihadiri pula dari beberapa sekolah program pengimbasan, antara lain SMK Al-Mu’min Muhammadiyah Tembarak Temanggung, SMK Muhammadiyah 2 Salam, Kabupaten Magelang, SMK Muhammadiyah Sawangan, Kabupaten Magelang, SMK Muhammadiyah 1 Borobudur Kabupaten Magelang dan SMK Muhammadiyah Dukun Kabupaten Magelang.

Tujuan utama workshop ini adalah untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam menyusun proyek disleting. Materi yang disampaikan meliputi pemahaman pembelajaran tematik, identifikasi produk, pengembangan pendidikan kejuruan berbasis kompetensi, serta penyusunan berbagai dokumen yang diperlukan.

Setidaknya ada tiga fokus utama dalam workshop tersebut diantaranya, Identifikasi Produk, Perencanaan Pembelajaran, Penyusunan Dokumen. Identifikasi Produk: Peserta workshop diminta untuk mengidentifikasi produk-produk yang akan dihasilkan dalam Projek Based Learning. Peserta didorong untuk memilih produk yang relevan dengan pembelajaran dan memiliki potensi pasar. Perencanaan Pembelajaran: Selain identifikasi produk, peserta juga dibekali pemahaman tentang perencanaan pembelajaran yang terintegrasi dengan produksi. Tujuannya adalah agar proses produksi tidak hanya menghasilkan produk, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran bagi siswa. Penyusunan Dokumen: Peserta diminta untuk menyusun berbagai dokumen, seperti skema sertifikasi sinkronisasi dan identifikasi produk. Dokumen-dokumen ini nantinya akan digunakan sebagai laporan ke direktorat.

Ratna Sawitri selaku narasumber dari Direktorat SMK menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam melaksanakan Projek Based Learning Peserta diminta untuk tidak terlalu ambisius dalam menentukan jumlah produk yang akan dihasilkan, agar proses pembelajaran tetap terkontrol.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *